Selasa, 17 Desember 2013

Arthropoda



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hewan anggota filum Arthropoda banyak terdapat di sekitar kita. Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Umumnya, kita sering mendapati hewan anggota filum Arthropoda secara tidak sengaja, karena hewan-hewan tersebut tidak tinggal di tempat-tempat khusus. Seringkali kita menyadari keberadaan mereka ketika kita tiba-tiba merasa gatal. Hal ini dikarenakan gigitan hewan Arthropoda umumnya dapat menimbulkan rasa gatal. Bahkan kayu rumah pun seringkali keropos karena dimakannya. Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, karena selain sistem syarafnya mirip, juga mempunyai sifat-sifat yang sama dengan Annelida, yakni materi anggota gerak, alat ekskresi, dan sebagainya.
Arthropoda terbagi dalam beberapa kelas. Diantaranya Crustacea, Onychophora, Arachnoidea, Chilopoda, Diplopoda, dan Insecta. Tetapi, kadang-kadang kelas Onychophora dan Arachnoidea dimasukkan ke dalam satu kelas, yaitu Arachnida. Sedangkan Chilopoda dan Diplopoda dimasukkan ke dalam kelas Myriapoda.

B.     Tujuan
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Zoologi Avertebrata yang terfokus pada filum Arthropoda ini, tujuan pembuatan makalah adalah untuk mengetahui karakteristik umum, morfologi, klasifikasi, sistem organ, peranan, dan contoh-contoh hewan yang termasuk di dalam filum Arthropoda tersebut.


BAB II
ARTHROPODA
A.    Karakteristik Umum
Anggota dari filum Arthropoda memiliki ciri tubuh beruas-ruas, terdiri atas kepala (cephalo), dada (thorax) dan perut (abdomen), atau kadang-kadang kepala dan dadanya bersatu membentuk cephalothorax, bentuk tubuh simetris bilateral, triploblastik coelomata, terlindung oleh rangka luar dari kitin. Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea, memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada Insecta), statocyst (alat keseimbangan pada Crustacea), Merupakan hewan kelompok terbesar dalam arti jumlah species maupun penyebarannya. Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, dan saluran Malpighi, alat reproduksi biasanya terpisah, dan fertilisasi kebanyakan berlangsung di dalam tubuh (internal).

B.     Klasifikasi Arthropoda
Filum Arthropoda terdiri dari 4 kelas, yaitu Crustacea, Arachnida, Myriapoda, dan Insecta. Akan tetapi, yang akan dibahas disini hanya tiga kelas selain Insecta, yaitu sebagai berikut:
1.      Kelas Crustacea
Ø  Karakteristik
Karakteristik hewan-hewan yang masuk dalam kelas Crustacea yaitu, pada kepalanya terdapat lima pasang alat gerak berupa tiga pasang rahang (satu pasang mandibula, satu pasang maksila petama, dan satu pasang maksila kedua), dua pasang antena dengan alat-alat tambahan disekitarya yang bersifat tipikal biramus (bercabang dua). Sistem peredaran darahnya terbuka dan tidak memiliki pembuluh darah kapiler, sebagian besar anggotanya bernafas dengan insang, tetapi hewan yang ukuran tubuhnya kecil bernapas dengan seluruh permukaan tubuhnya. Hewan ini dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina, kaki terdapat hampir di seluruh permukaan tubuhnya, kepalanya terbentuk sebagai persatuan segmen.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOiIpj_DNsKoziyzDZ0TC3ICn8cWHunPbJkPcVWnHMy0xEG0XS__4dXXJNtzfi-TcRd1i0PjLm56w2XoLTlK2j6evzxu3Kn15zjZfYtzzvAngBhqZ7g_rDUGz4tcG4-bcwXWCPnHCe14A/s400/crustacea.jpgDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirRT_9-KzSHaNOMclIb5D2yFzKkd3TKQuf2T8GOB-oDvMjGRzvdyIUiYmhyphenhyphenRPOOpjAQleobNb8025e8Hel-5fJjnkbHCygFi5NHzrcwobH1XQG7dt4kfpINqd_oWBivLWFzBjFLqwBKJ9z/s400/yuyu+dan+urang.jpg
Ø  Sistem Organ
Sistem Organ
Keterangan
Sistem pencernaan makanan
Makanannya berupa bangkai atau tumbuhan dan hewan lain. Namun ada juga yang bersifat parasit pada organisme lain. Alat pencernaannya terdiri atas tiga bagian, yaitu :  Tembolok, Lambung otot,dan Lambung kelenjar.
Di dalam perut Crustacea terdapat gigi-gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal. Selain gigi kalsium ini terdapat pula batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi mengeraskan eksoskeleton (rangka luar) setelah terjadi eksdisis (penegelupasan kulit). Urutan pencernaan makanannya dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus dan anus. Hati (hepar) terletak di dekat lambung. Sisa-sisa metabolisme tubuh diekskresikan lewat kelenjar hijau.
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka karena beredar tanpa melelui pembuluh darah. Darah tidak mengandung haemoglobin (Hb) melainkan haemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah.
Sistem respirasi / pernapasan
Crustacea bernapas umumnya dengan insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuhnya dan memiliki sebuah jantung untuk memompa darah.
Alat indera dan sistem syaraf
Alat indera berupa sepasang mata majemuk (faset) bertangkai yang berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba berupa dua pasang antena. Sistem syarafnya berupa tangga tali. Pada sistem syarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan ganglion dan dari pasangan-pasangan ganglion keluar syaraf yang menuju ke tepi.
Sistem reproduksi
Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia.

Ø  Klasifikasi Crustacea
Kelas Crustacea terbagi atas 2 subkelas yaitu:
a.       Subkelas Malaocostraca (udang tingkat tinggi), terbagi menjadi tiga ordo, yaitu ordo Isopoda, ordo Stomatopoda, dan ordo Decapoda. Memiliki ciri tubuhnya terdiri atas cephalothoraks, cara perkembangbiakannya dengan telur hasil pembuahan yang menetas menjadi larva (nauplius), bernafas dengan insang yang berbentuk bulu-bulu halus, dan umumnya tidak berwarna.
b.      Subkelas Entomostraca (udang tingkat rendah), terbagi dalam empat ordo, yaitu ordo Branciopoda, ordo Ostracoda, ordo Copepoda, dan ordo Cirripedia. Pada umumnya merupakan mikroorganisme dan hidup sebagai plankton yang dapat bergerak bebas, hewan ini tidak memiliki insang sehingga bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
Ø  Peranan Crustacea
Crustacea memiliki berbagai peranan bagi kehidupan manusia, ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Crustacea menguntungkan bagi manusia dalam beberapa bidang, diantaranya sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting. Dalam bidang Ekologi, Entomostraca berperan sebagai zooplankton, misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda. Sedangkan anggota Crustacea yang merugikan misalnya anggota Isopoda karena dapat merusak lambung kapal (perahu), anggota Cirripedia dan Copepoda yang bersifat parasit pada ikan, kura-kura, dan hewan air lainnya. Selain itu, rusaknya pematang sawah dan saluran irigasi yang disebabkan oleh ketam.
2.      Kelas Arachnida
Ø  Karakteristik Umum
Karakteristik hewan-hewan yang masuk dalam kelas Arachnida yaitu umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air, ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya, tubuhnya terdiri atas chepalothoraks dan abdomen serta tidak mempunyai antena, jumlah matanya bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana, pada bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam pasang alat tambahan, yaitu: sepasang pedipalpus (seperti kaki yang berakhir pada cakar) untuk memegang mangsanya, sepasang kelisera (berupa gunting dan capit) untuk melumpuhkan musuhnya, dan empat pasang kaki untuk berjalan. Umumnya bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan kedua-duanya, beberapa Arachnida yang tidak memiliki alat penapasan khusus.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsx9YfXWM0MToByTEUe48vRX7iMcSIaSz-FjEhAEotNbRItNr4FBiGydO6dlMA6LXcXAan1kFnm8_B9k2Ag3W2vQaY5XP8RYvv_TPwzFJ-tTHXjvrOFTnX06a9Y1XbxyxdyMJhbzVQXPCB/s320/kalajengking.bmpDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb4SBh5-sVHo84T0JRry-g5LHfPkaRhH-xzgx3HWy4UJp4j3-4AQsxDK70gyGx5xI3nWsPsnKrA9TC_axGGyOm8vGuCYlFTycmJUvnU1MLG7QiV7wB-JoaZRTgLEnhJ8mvdqxQt9N8iTBF/s400/kolomongo+laba+laba+aracnoidea.bmp
Ø  Sistem Organ
Sistem Organ
Keterangan
Sistem respirasi
Organ respirasi berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan
Sistem Pencernaan
Makanan ditangkap dengan jaring tepi dan ada pula yang diisap dari inangnya oleh Arachnida yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan makanan berturut-turut mulai dari mulut  perut  usus halus  usus besar  kantung  feses  anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang terletak dibagian depan dan hati di bagian abdomen.
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium di setiap ruas
Sistem syaraf
Sistem syarafnya berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut sistem syaraf tangga tali.
Alat indera
Alat indera terdiri atas delapan buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip antena.
Sistem reproduksi
Reproduksi terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betinanya (fertilisasi internal). Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada yang ovipar, ovovivipar dan vivipar.
Ø  Klasifikasi
Kelas Arachnida terbagi dalam ordo, yaitu:
a.       Ordo Scorpionida, mencakup segala macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala laba-laba, hidup di dalam tanah, tubuh terdiri atas kepala-dada dan abdomen. Kepala-dada pendek, mempunyai kaki dan 1-6 pasang mata. Abdomen bersegmen (proabdomen dan postabdomen), pedipalpusnya berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil.
b.      Ordo Arachnoida, mencakup segala macam laba-laba, setiap laba-laba paling tidak membuat tiga macam benang untuk fungsi yang berlainan, memiliki gigi di dasar kelisera dan 8 mata sederhana, mengalami ekdisis, yaitu beberapa kali pengelupasan kulit (laba-laba).
c.       Ordo Acarina, tubuhnya tidak berbuku-buku, mencakup caplak dan tungau, anggota dari ordo ini sebagian besar bersifat parasit, baik pada hewan maupun manusia, cephalothorax dan abdomennya menyatu, di bagian mulut terdapat kapitulum.


Ø  Peranan
Arachnida memiliki berbagai peranan dalam kehidupan manusia, ada yang menguntungkan dan merugikan. Yang menguntungkan yaitu sebagai predator (pemakan) serangga hama dan penyakit, dan berperan dalam pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama, dan merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan. Namun demikian banyak pula yang mengganggu manusia maupun hewan piaraan terutama Acarina yang hidup parasit. Sarcoptes scabei mengakibatkan penyakit gatal dan kudis pada manusia, kutu air sering menyebabkan gatal-gatal pada kaki. Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda, Otodectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing, Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.
3.      Kelas Myriapoda
Ø  Karakteristik
Karakteristik hewan-hewan yang masuk dalam kelas Myriapoda, umumnya Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat, terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.  Tubuhnya terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks), dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus). Selain itu terjadi penambahan jumlah segmen pada setiap pergantian kulit. Pada subkelas Myriapoda jenis Chilopoda alat gerak berupa satu pasang kaki di setiap segmen perut kaki, sedangkan pada kelompok hewan Diplopoda alat gerak berupa dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEN_WQ1lNCByWEfL24tvEr0Xh2L8TaP-SvJmv3wu0kWIaaHNwExEw5i7x_CVo-HHVnW1DZMDiVzCxAUmqYr3ILuJDhBY-Usjnx8RZarobzDvSvHeruhC0yxYrkw-xIuPLgbXjxKIMis1g/s400/chilopoda+kelabang.jpgDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_PFhs_um7jKHVkpGwhV1tUqfOf5zfRhvfvRmba1o6wftJ0rcSCAZgqY5g3VxwLHUMxghIk6CMXNhQ8cCckyhv2AdhwatJuOljFZMyHJSIxlu1HcQ-qqCEa1kxVysFEo_2zzUa8-YmX28/s400/KAKI+SERIBU.jpg
Ø  Sistem Organ
Sistem Organ
Keterangan
Sistem pencernaan
Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan.
Sistem respirasi
Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ transportasi berupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung haemoglobin (Hb), melainkan haemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
Sistem ekskresi
Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
Sistem syaraf
Sistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.


Ø  Klasifikasi
Kelas Myriapoda terbagi atas 2 subkelas, yaitu:
a.       Chilopoda (bentuk tubuh gepeng), mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm. Subkelas Chilopoda ini mampu memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun. Bentuk tubuh subkelas Chilopoda ini agak gepeng, yang terdiri atas kepala dan badan  beruas-ruas (15-173 ruas), pada tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya, berupa Insecta, Mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Habitat di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk sehingga kelas ini sering disebut Sentipedes.
b.      Diplopoda (bentuk tubuh bulat/gilig), mencakup berbagai macam lengkibang (luing)/kaki seribu yang hidupnya di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk karena makanannya berupa sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut. Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 - 100 segmen) terdiriatas kepala dan badan, setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dantidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu, ataukedua, kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. Serta pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
Ø  Peranan
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi manusia, bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah (lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun) untuk membentuk humus. Proses penghancuran serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme, karena mikroorganisme justru menguraikan kotoran hewan-hewan.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Arthropoda adalah nama lain hewan yang memiliki tubuh berbuku-buku. Arthopoda juga merupakan filum yang paling besar dalam dunia hewan yang mencakup beberapa kelas, seperti Crustacea, Arachnida, Myriapoda dan Insecta. Kelas-kelas ini masih terbagi kedalam beberapa subkelas. Arthropoda merupakan hewan kelompok terbesar dalam arti jumlah species maupun penyebarannya, sehingga sangat mudah kita menemui hewan Arthropoda ini. Selain itu hewan jenis Arthropoda ini banyak memberikan keuntungan dalam kehidupan manusia misalnya kelas Crustacea dapat dijadikan sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, seperti udang, lobster, dan kepiting. Bahkan Arachnida jenis laba-laba, kalajengking, dapat memberikan keuntungan karena berperan sebagai predator (pemakan) serangga hama dan penyakit, turut andil dalam pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama, dan merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan. Bahkan anggota Myriapoda jenis lipan (kelabang) lengkibang (luing)/kaki seribu yang dianggap mengganggu dan membahayakan masih dapat memberikan manfaat bagi manusia karena jenis ini dapat memecah bahan-bahan organik atau serasah (lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun) untuk membentuk humus. Selain memiliki peranan peranan yang menguntungkan diatas, hewan filum ini juga dapat merugikan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar