Selasa, 17 Desember 2013

Echinodermata



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos yang berarti duri dan derma artinya kulit. Jadi, Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Hal ini dikarenakan kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur atau kitin dengan duri-duri kecil.
Filum Echinodermata memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh filum yang lain. Dan begitu banyak misteri yang tersimpan oleh filum Echinodermata ini yang harus kita ketahui sebagai wawasan baru. Bahkan ada spesies dari filum Echinodermata ini yang digunkan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Filum Echinodermata ini sangat dikenal dengan hewan bintang laut saja. Namun, masih banyak spesies lain yang termasuk filum Echinodermata tetapi kita belum mengetahuinya. Selain itu, terkadang kita juga belum dapat membedakan spesies yang termasuk ke dalam filum Echinodermata atau bukan. Sebagai contoh, ketika kita melihat lili laut yang berbentuk seperti tumbuhan mungkin kita akan mengira spesies itu termasuk kingdom plantae. Namun, hal ini sangat keliru karena lili laut termasuk ke dalam filum Echinodermata.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, rumusan masalah yang kami batasi adalah sebagai berikut :
1.      Apakah ciri-ciri umum dan ciri khas atau keistimewaan dari Filum Echinodermata ?
2.      Bagaimana klasifikasi dari filum Echinodermata ?
3.      Apakan peranan dari filum Echinodermata baik yang menguntungkan maupun yang merugikan ?

C.      Tujuan Pembuatan Makalah
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta dapat menggolongkan hewan-hewan yang termasuk filum Echinodermata. Selain itu, makalah ini disusun agar pembaca maupun kami sebagai penulis dapat mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang filum Echinodermata baik itu mengenai ciri-ciri umun, struktur dan fungsi tubuh, habitat, reproduksi maupun klasifikasinya.























BAB II
PEMBAHASAN
A.      Ciri-ciri Umum dan Keistimewaan
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos yang berarti duri dan derma artinya kulit. Jadi, Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Hal ini dikarenakan kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur atau kitin dengan duri-duri kecil. Selain itu, hewan Echinodermata juga disebut hewan sesil yakni hewan yang bergerak lamban.
Keistimewaan hewan Echinodermata adalah mempunyai susunan tubuh lipat lima dan sistem pembuluh air. Dikatakan susunan tubuh lipat lima karena organ-organ tubuhnya berjumlah lima atau kelipatannya. Sistem pembuluh air (water vascular system) yang disebut juga sebagai sistem ambulakral yakni suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi untuk bergerak, bernapas, dan makan. Keistimewaan yang lain adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Tetapi setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
1.    Cara Hidup dan Habitat
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Makanannya adalah kerang, plankton, dan organisme yang mati.




2.    Struktur Tubuh dan Perannya
·       Madreporit : merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh letaknya di sisi aboral, ini berbeda dengan Ophiuroidea yang berada di sisi oral.
·       Saluran batu : saluran penghubung antara madreporit dengan saluran cincin.
·       Saluran cincin : saluran yang melingkar yang bisa mengakses ke semua lengan.
·       Saluran radial : saluran yang berasal dari saluran cincin meluas ke seluruh lengan, saluran ini dari saluran cincin berpencar ke tentakel masing masing.
·       Saluran lateral : saluran yang berasal dari saluran radial yang mengalirkan air ke ampula.
·       Ampula : suatu wadah menyerupai balon yang elastis, ketika terisi air akan membentuk tonjolan seperti kaki yang menyerupai tabung disebut kaki tabung.
·       Kaki tabung : kaki yang terbentuk karena tekanan air di ampula sehingga kak bisa dipijakkan ke obyek sehingga bisa menggerakkan tubuhnya.
·       Sistem ambulakral ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa.
·       Stomach : sebagai alat pencernaan.
·       Mulut : tempat menyerap makanan terdapat dibawah, dilengkapi dengan gigi catut (pedicellaria).
·       Anus : mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna, terdapat dibagian atas tubuhnya (sisi aboral).
·       Gonad : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
3.    Sistem Pencernaan Makanan
Echinodermata mempunyai posisi terbalik, karena mulutnya terdapat di bawah, sedangkan anusnya terdapat di atas, di tengah-tengah tubuhnya. Di sekeliling mulut terdapat gigi seperti paruh burung kakaktua. Dari mulut, makanan bergerak ke atas, yaitu ke kerongkongan (esofagus), kemudian lambung (ventrikulus), usus (intestinum) dan diakhiri dengan lubang anus yang terletak di sebelah atas. Lambung pada bintang laut bercabang 5, setiap cabang menuju ke arah lengan. Setiap lengan bercabang lagi menjadi dua, namun ujungnya buntu.
4.    Sistem Gerak
Echinodermata menggunakan prinsip kerja sistem hidrolik untuk pergerakan tubuhnya yang disebut dengan sistem ambulakral. Sistem ambulakral merupakan perkembangan dari sistem pembuluh darah (transportasi). Sistem ini dimulai dari lubang masuknya air yang terdapat di bagian atas yang disebut madreporit. Madreporit dilengkapi dengan saringan berupa pori-pori agar kotoran tidak masuk ke dalam tubuhnya. Air masuk ke dalam tubuh melalui madreporit, kemudian ke saluran penghubung yang menuju ke bawah, bermuara pada saluran cincin. Dari saluran cincin ini terdapat 5 cabang saluran ke tiap-tiap lengan, disebut saluran lengan atau saluran radial. Dari tiap saluran lengan muncul deretan kaki-kaki tabung atau kaki ambulakral. Kaki tabung ini dapat dijulurkan keluar ke arah bawah. Bagian ujung kaki tabung membesar, mengandung otot, yang disebut ampula.
Cara bergeraknya adalah sebagai berikut :
·       Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu.
·       Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral.
·       Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.
·       Dari saluran lateral, air masuk ke ampula.
·       Saluran ini berakhir di ampula.
·       Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.
·       Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang.
·       Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.
·       Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk.
·       Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya.
·       Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
5.    Sistem Pernapasan
Hewan ini bernapas dengan menggunakan insang kulit, yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria.
6.    Sistem Saraf
Pusat sistem saraf berupa cincin saraf yang mengelilingi mulut. Dari cincin saraf ini, keluar lima batang saraf radial menuju ke lengan Echinodermata.
7.    Sistem Reproduksi
Echinodermata memiliki jenis kelamin terpisah (berumah dua/diesis). Jadi, ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di dalam air atau di luar tubuh. Fertilisasi ini disebut dengan fertilisasi eksternal. Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia yang disebut bipinnaria. Larva berenang dan pada tempat yang cocok tumbuh menjadi dewasa.
Echinodermata mempunyai daya regenerasi yang tinggi. Jika lengan terpotong, potongan lengan itu dapat terbentuk kembali hingga jumlah lengannya selalu lima.



8.      Stuktur Anatomi







B.       Klasifikasi
 Filum Echinodermata adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.  Filum Echinodermata ini dibagi menjadi enam kelas yaitu :
1.    Kelas Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
- Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
- Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat.
- Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
-   Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat tinggi. Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti. Asteroidea merupakan hewan dioseus dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum     : Echinodermata
Class        : Asteroidea
Genus       : Asteroidea
Spesies  :Astropecten irregularis, Crossaster supposus, dan Culeitin.
2.    Kelas Ophiuroidea
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies. Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel. Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum     : Echinodermata
Class         : Ophiuroidea
Genus       : Ophiuroidea
Spesies     : Ophiothrix (bintang ular)

3.    Kelas Echinoidea
Echinoidea berbentuk bola atau pipih tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memiliki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles. Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat. Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum    : Echinodermata
Class        : Echinoidea
Genus       : Echinoidea
Spesies    : Diadema saxatile, Arabcia punctulata, Echinarachnius parma

4.    Kelas Crinoidea



Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari dua kelompok yaitu :
a.    Tubuhnya bertangkai (lili laut)
Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Contoh dari lili laut adalah Metacrinus rotundus.
b.    Tubuhnya tidak bertangkai (bintang laut berbulu)
Bintang laut berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Contoh dari bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis.
Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus. Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum  : Echinodermata
Class      : Crinoidea
Genus    : Crinoidea
Spesies:Metacrinus rotundus,Oxycomanthus benneffit, Ptilometra australis

5.    Kelas Holothuroidea
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air melalui anus.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum  : Echinodermata
Class      : Holothuroidea
Genus    : Holothuroidea
Spesies   : Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.

6.    Kelas Concentrychycloidea
Kelas Concentrychycloidea dikenal dengan sebutan aster laut. Aster laut ini ditemukan baru-baru ini, hidup pada kayu yang terendam air di laut dalam.

C.      Peranan
a.    Echinodermata yang menguntungkan :
·      Sebagai bahan makanan. Misalnya telur landak laut yang banyak dikonsumsi di Jepang, teripang atau timun laut yang dijadikan kerupuk dan sup yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa Timur dan telur dan tubuh bulu babi yang enak juga untuk dimakan.
·      Keberadaan Echinodermata di pantai dapat berperan sebagai pembersih pantai. Sisa makanan dan sampah pantai yang mengandung bahan organik merupakan makanan Echinodermata.
·      Dapat digunakan sebagai hiasan.
·      Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering mengggunakan gamet dan embrio landak laut.

b.    Echinodermata yang merugikan :
Beberapa spesies bintang laut sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut. Hal ini dikarenakan bintang laut  merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.












BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.         Keistimewaan hewan Echinodermata adalah mempunyai susunan tubuh lipat lima dan sistem pembuluh air. Dikatakan susunan tubuh lipat lima karena organ-organ tubuhnya berjumlah lima atau kelipatannya. Sistem pembuluh air (water vascular system) yang disebut juga sebagai sistem ambulakral yakni suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi untuk bergerak, bernapas, dan makan. Keistimewaan yang lain adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Tetapi setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
2.         Stuktur dan fungsi tubuh Echinodermata
·      Sistem pencernaan : mulut – kerongkongan – lambung(bercabang 5 ke tiap lengan) – usus – anus.
·      Sistem ambulakral : madreporit – saluran – saluran batu – cincin – saluran radial kaki ambulakral – ampula.
·      Sistem pernapasan :  penonjolan dinding selom, ada silia.
·      Sistem reproduksi : telur dan sperma – larva bersilia – tumbuh.
3.         Filum Echinodermata dibagi menjadi enam kelas yaitu kelas Asteroidea (bintang laut), kelas Ophiuroidea (bintang mengular), kelas Echinoidea (bulu babi), kelas Holothuroidea (timun laut), kelas Concentrychycloidea (aster laut).
4.         Echinodermata yang menguntungkan dapat digunakan sebagai hiasan, sumber bahan makanan, berperan sebagai pembersih pantai dan dapat digunakan untuk penelitian.
5.         Beberapa spesies bintang laut sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut. Hal ini dikarenakan bintang laut  merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.

B.       Saran
Dalam makalah ini tentu terdapat kekurangan, oleh karena itu bagi pembaca yang ingin membuat makalah dengan tema yang sama, sebaiknya sering berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Selain itu mencari referensi dari berbagai sumber baik dari buku maupun dari internet.





















DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., J.B Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari : Biology. 5th ed. Oleh Manulu, W. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Kimball, John.1992. Biologi jilid 3 edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.
http: //.id.wikipedia.org/wiki/chordata/(01/10/2012)

1 komentar: