BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Echinodermata
berasal dari kata Yunani, echinos
yang berarti duri dan derma artinya
kulit. Jadi, Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Hal ini
dikarenakan kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur atau kitin dengan
duri-duri kecil.
Filum
Echinodermata memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh filum
yang lain. Dan begitu banyak misteri yang tersimpan oleh filum Echinodermata
ini yang harus kita ketahui sebagai wawasan baru. Bahkan ada spesies dari filum
Echinodermata ini yang digunkan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai
penyakit.
Filum
Echinodermata ini sangat dikenal dengan hewan bintang laut saja. Namun, masih
banyak spesies lain yang termasuk filum Echinodermata tetapi kita belum
mengetahuinya. Selain itu, terkadang kita juga belum dapat membedakan spesies
yang termasuk ke dalam filum Echinodermata atau bukan. Sebagai contoh, ketika
kita melihat lili laut yang berbentuk seperti tumbuhan mungkin kita akan
mengira spesies itu termasuk kingdom plantae. Namun, hal ini sangat keliru
karena lili laut termasuk ke dalam filum Echinodermata.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, rumusan masalah yang kami
batasi adalah sebagai berikut :
1.
Apakah ciri-ciri umum dan ciri khas
atau keistimewaan dari Filum Echinodermata ?
2.
Bagaimana klasifikasi dari filum
Echinodermata ?
3.
Apakan peranan dari filum
Echinodermata baik yang menguntungkan maupun yang merugikan ?
C.
Tujuan
Pembuatan Makalah
Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta dapat
menggolongkan hewan-hewan yang termasuk filum Echinodermata. Selain itu,
makalah ini disusun agar pembaca maupun kami sebagai penulis dapat mengetahui,
memahami dan menjelaskan tentang filum Echinodermata baik itu mengenai
ciri-ciri umun, struktur dan fungsi tubuh, habitat, reproduksi maupun
klasifikasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ciri-ciri
Umum dan Keistimewaan
Echinodermata
berasal dari kata Yunani, echinos
yang berarti duri dan derma artinya
kulit. Jadi, Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Hal ini
dikarenakan kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur atau kitin dengan
duri-duri kecil. Selain itu, hewan Echinodermata juga disebut hewan sesil yakni
hewan yang bergerak lamban.
Keistimewaan
hewan Echinodermata adalah mempunyai susunan tubuh lipat lima dan sistem
pembuluh air. Dikatakan susunan tubuh lipat lima karena organ-organ tubuhnya
berjumlah lima atau kelipatannya. Sistem pembuluh air (water vascular system) yang disebut juga sebagai sistem ambulakral yakni suatu jaringan saluran
hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi untuk
bergerak, bernapas, dan makan. Keistimewaan yang lain adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Tetapi setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
Walaupun terlihat
primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan
Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya
berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan
keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
1.
Cara Hidup dan Habitat
Hewan ini biasanya hidup di pantai
dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya
gerakannya lamban. Makanannya adalah kerang, plankton, dan organisme yang mati.
2.
Struktur Tubuh dan Perannya
·
Madreporit : merupakan lubang tempat
masuknya air dari luar tubuh letaknya di sisi aboral, ini berbeda dengan
Ophiuroidea yang berada di sisi oral.
·
Saluran batu : saluran penghubung antara
madreporit dengan saluran cincin.
·
Saluran cincin : saluran yang
melingkar yang bisa mengakses ke semua lengan.
·
Saluran radial : saluran yang
berasal dari saluran cincin meluas ke seluruh lengan, saluran ini dari saluran
cincin berpencar ke tentakel masing masing.
·
Saluran lateral : saluran yang
berasal dari saluran radial yang mengalirkan air ke ampula.
·
Ampula : suatu wadah menyerupai balon
yang elastis, ketika terisi air akan membentuk tonjolan seperti kaki yang
menyerupai tabung disebut kaki tabung.
·
Kaki tabung : kaki yang terbentuk
karena tekanan air di ampula sehingga kak bisa dipijakkan ke obyek sehingga
bisa menggerakkan tubuhnya.
·
Sistem ambulakral ini berfungsi
untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa.
·
Stomach : sebagai alat pencernaan.
·
Mulut : tempat menyerap makanan
terdapat dibawah, dilengkapi dengan gigi catut (pedicellaria).
·
Anus : mengeluarkan sisa makanan
yang tidak tercerna, terdapat dibagian atas tubuhnya (sisi aboral).
·
Gonad : kelenjar kelamin yang
berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
3.
Sistem Pencernaan Makanan
Echinodermata mempunyai
posisi terbalik, karena mulutnya terdapat di bawah, sedangkan anusnya terdapat
di atas, di tengah-tengah tubuhnya. Di sekeliling mulut terdapat gigi seperti
paruh burung kakaktua. Dari mulut, makanan bergerak ke atas, yaitu ke kerongkongan
(esofagus), kemudian lambung (ventrikulus), usus (intestinum) dan diakhiri
dengan lubang anus yang terletak di sebelah atas. Lambung pada bintang laut
bercabang 5, setiap cabang menuju ke arah lengan. Setiap lengan bercabang lagi
menjadi dua, namun ujungnya buntu.
4.
Sistem Gerak
Echinodermata menggunakan prinsip
kerja sistem hidrolik untuk pergerakan tubuhnya yang disebut dengan sistem
ambulakral. Sistem ambulakral merupakan perkembangan dari sistem pembuluh darah
(transportasi). Sistem ini dimulai dari lubang masuknya air yang terdapat di
bagian atas yang disebut madreporit. Madreporit dilengkapi dengan saringan
berupa pori-pori agar kotoran tidak masuk ke dalam tubuhnya. Air masuk ke dalam
tubuh melalui madreporit, kemudian ke saluran penghubung yang menuju ke bawah,
bermuara pada saluran cincin. Dari saluran cincin ini terdapat 5 cabang saluran
ke tiap-tiap lengan, disebut saluran lengan atau saluran radial. Dari tiap
saluran lengan muncul deretan kaki-kaki tabung atau kaki ambulakral. Kaki
tabung ini dapat dijulurkan keluar ke arah bawah. Bagian ujung kaki tabung
membesar, mengandung otot, yang disebut ampula.
Cara bergeraknya adalah sebagai
berikut :
·
Pada hewan ini air laut masuk
melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke
pembuluh batu.
·
Kemudian dilanjutkan ke saluran
cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial
selanjutnya ke saluran lateral.
·
Pada setiap cabang terdapat deretan
kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga
ampula.
·
Dari saluran lateral, air masuk ke
ampula.
·
Saluran ini berakhir di ampula.
·
Jika ampula berkontraksi, maka air
tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.
·
Akibatnya kaki tabung berubah
menjulur panjang.
·
Apabila hewan ini akan bergerak ke
sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya
dan kaki lainnya akan bebas.
·
Selanjutnya ampula mengembang
kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk.
·
Kaki tabung sebelah kanan yang
memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya.
·
Begitulah cara hewan ini bergerak.
Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan
lengan-lengannya.
5.
Sistem Pernapasan
Hewan ini bernapas dengan
menggunakan insang kulit, yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang
tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria.
6.
Sistem Saraf
Pusat sistem saraf berupa cincin
saraf yang mengelilingi mulut. Dari cincin saraf ini, keluar lima batang saraf
radial menuju ke lengan Echinodermata.
7.
Sistem Reproduksi
Echinodermata memiliki
jenis kelamin terpisah (berumah dua/diesis). Jadi, ada yang jantan dan betina.
Fertilisasi terjadi di dalam air atau di luar tubuh. Fertilisasi ini disebut
dengan fertilisasi eksternal. Zigot berkembang menjadi larva yang simetris
bilateral bersilia yang disebut bipinnaria. Larva berenang dan pada tempat yang
cocok tumbuh menjadi dewasa.
Echinodermata mempunyai
daya regenerasi yang tinggi. Jika lengan terpotong, potongan lengan itu dapat
terbentuk kembali hingga jumlah lengannya selalu lima.
8.
Stuktur Anatomi
B.
Klasifikasi
Filum Echinodermata adalah sebuah
filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya.
Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul
di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan
13.000 spesies yang sudah punah. Filum
Echinodermata ini dibagi menjadi enam kelas yaitu :
1. Kelas Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya,
yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Tubuh
Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang
termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi
pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan
tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral,
sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki
ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat
melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
- Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan
cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
- Saluran
cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat.
- Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
- Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
- Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
- Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang
sangat tinggi. Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram
pusat yang rusak dapat diganti. Asteroidea merupakan hewan dioseus dan
fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Asteroidea
Genus : Asteroidea
Spesies :Astropecten
irregularis, Crossaster supposus, dan Culeitin.
2.
Kelas Ophiuroidea
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies. Ophiuroidea
(dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun
lengannya lebih langsing dan fleksibel. Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan
permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak
memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan
ini pun juga dapat beregenerasi.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class :
Ophiuroidea
Genus : Ophiuroidea
Spesies : Ophiothrix (bintang ular)
3. Kelas Echinoidea
Echinoidea berbentuk bola atau pipih tanpa lengan. Echinoidea yang
berbentuk bola misalnya bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia
punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memiliki
alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.
Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa
ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya
dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih,
sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus
dan rapat. Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan
tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi
utuk mengangkut makanan.
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Echinoidea
Genus : Echinoidea
Spesies : Diadema saxatile, Arabcia punctulata, Echinarachnius
parma
4.
Kelas Crinoidea
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea
terdiri dari dua kelompok yaitu :
a.
Tubuhnya bertangkai (lili laut)
Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih.
Contoh dari lili laut adalah Metacrinus rotundus.
b.
Tubuhnya tidak bertangkai (bintang
laut berbulu)
Bintang laut berbulu hidup di daerah pasang surut
sampai laut dalam. Contoh dari bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus
benneffit dan Ptilometra australis.
Kedua
kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang
berjumlah banyak mengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks terdapat
mulut dan anus. Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil
yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea
adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Crinoidea
Genus : Crinoidea
Spesies:Metacrinus
rotundus,Oxycomanthus benneffit, Ptilometra australis
5. Kelas Holothuroidea
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Hewan ini tidak
berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah
ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang
tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian
kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya
disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama
yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air melalui anus.
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Holothuroidea
Genus : Holothuroidea
Spesies : Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia
argus.
6. Kelas Concentrychycloidea
Kelas Concentrychycloidea dikenal dengan sebutan aster laut. Aster laut ini
ditemukan baru-baru ini, hidup pada kayu yang terendam air di laut dalam.
C.
Peranan
a.
Echinodermata yang menguntungkan :
·
Sebagai bahan makanan. Misalnya
telur landak laut yang banyak dikonsumsi di Jepang, teripang atau timun laut
yang dijadikan kerupuk dan sup yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa Timur dan
telur dan tubuh bulu babi yang enak juga untuk dimakan.
·
Keberadaan Echinodermata di pantai
dapat berperan sebagai pembersih pantai. Sisa makanan dan sampah pantai yang
mengandung bahan organik merupakan makanan Echinodermata.
·
Dapat digunakan sebagai hiasan.
·
Bahan penelitian mengenai
fertilisasi dan perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering mengggunakan
gamet dan embrio landak laut.
b.
Echinodermata yang merugikan :
Beberapa spesies bintang laut sering
dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut. Hal ini dikarenakan
bintang laut merupakan predator
hewan-hewan budidaya tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas di atas,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Keistimewaan hewan Echinodermata
adalah mempunyai susunan tubuh lipat lima dan sistem pembuluh air. Dikatakan
susunan tubuh lipat lima karena organ-organ tubuhnya berjumlah lima atau
kelipatannya. Sistem pembuluh air (water
vascular system) yang disebut juga sebagai sistem ambulakral yakni suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang
menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi untuk bergerak, bernapas, dan makan.
Keistimewaan yang lain adalah pada waktu masih larva tubuhnya
berbentuk bilateral simetri. Tetapi setelah
dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
2.
Stuktur dan fungsi tubuh Echinodermata
·
Sistem pencernaan : mulut – kerongkongan – lambung(bercabang 5 ke tiap
lengan) – usus – anus.
·
Sistem ambulakral : madreporit – saluran – saluran batu – cincin –
saluran radial kaki ambulakral – ampula.
·
Sistem pernapasan : penonjolan
dinding selom, ada silia.
·
Sistem reproduksi : telur dan sperma – larva bersilia – tumbuh.
3.
Filum Echinodermata dibagi menjadi enam kelas yaitu kelas Asteroidea
(bintang laut), kelas Ophiuroidea (bintang mengular), kelas Echinoidea (bulu
babi), kelas Holothuroidea (timun laut), kelas Concentrychycloidea (aster laut).
4.
Echinodermata yang menguntungkan
dapat digunakan sebagai hiasan, sumber bahan makanan, berperan sebagai
pembersih pantai dan dapat digunakan untuk penelitian.
5.
Beberapa spesies bintang laut sering
dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut. Hal ini dikarenakan
bintang laut merupakan predator
hewan-hewan budidaya tersebut.
B.
Saran
Dalam
makalah ini tentu terdapat kekurangan, oleh karena itu bagi pembaca yang ingin
membuat makalah dengan tema yang sama, sebaiknya sering berkonsultasi dengan
dosen pembimbing. Selain itu mencari referensi dari berbagai sumber baik dari
buku maupun dari internet.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B
Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari : Biology.
5th ed. Oleh Manulu, W. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Kimball,
John.1992. Biologi jilid 3 edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Rusyana,
Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.
http: //.id.wikipedia.org/wiki/chordata/(01/10/2012)
mana gambarnya??????????
BalasHapus