Selasa, 17 Desember 2013

insecta



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jika jumlah spesies merupakan kriteria, maka filum inilah yang dewasa ini merupakan  yang terbesar. Lebih dari 765.000 spesies arthropoda yang berbeda telah diidentifikasi. Jumlah ini adalah lebih besar daripada jumlah seluruh spesies laun yang ada. Setiap tahun maasih juga ditemukan spesies arthropoda baru yang hidup diberbagai jenis habitat. Air tawar, air laut, tanah dan dapat dikatakan hampir seluruh permukaan bumi penuh dengan arthropoda. Hewan-hewan itu hampir merupakan satu-satunya jenis hewan yang ditemukan di antariksa dan di lereng gunung-gunung yang penuh dengan salju dan batu-batuan.
Filum arthropoda terdiri dari beberapa kelas yaitu  kelas arachnida, kelas crustasea, kelas insekta, dsb. Pada makalah ini akan kami bahas tentang kelas insekta.
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
  
1.2  Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui klasifikasi insekta.
2.      Untuk mengetahui sistem organ insekta.
3.      Untuk mengetahui ciri-ciri umum insekta.
4.      Untuk mengetahui peranan insekta dalam kehidupan sehari-hari.







BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
            Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh.
Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya dioseus. Perkembangan Insecta dibedakan menjadi 3 :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa.Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali.
Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan sayap,Insecta dibedakan menjadi 2 sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang.Umumnya berkembang secara ametabola.Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota. Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya :
- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.
- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit (Leptocorisa acuta) dan kutu busuk (Cymex rotundus).
- Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus).
- Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (Pantala).
Endopterigota dibedakan menjadi :
- Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica).
- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes).
- Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (Culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)
Insecta disebut juga serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa yang artinya enam (6) dan kata podos yang berarti kaki. Insecta mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6 (tiga pasang). Diperkirakan oleh para ahli zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis. Insecta berhabitat hampir di seluruh bagian biosfer, kecuali di laut.
2.2  Ciri-Ciri Insecta
2.2.1  Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala (cephalo), dada (toraks) dan perut (abdomen). Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
  1. Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidia (mata tunggal)
  2. Sepasang antena/alat peraba.
  3. Tiga pasang alat mulut, yaitu :
  • rahang muka
  • rahang tengah
  • rahang belakang
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang disebut spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
  1. mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang.
  2. mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah.
  3. mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
  4. mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
Tipe Mulut Insecta
Tipe Mulut Insecta
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
  1. kaki untuk menggali (anjing tanah)
  2. kaki untuk meloncat (belalang)
  3. kaki untuk berenang (kumbang air)
  4. kaki untuk pengumpul serbuk sari
  5. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
  6. kaki untuk memegang (belalang sembah)
2.3  Sistem Organ Insecta
Sistem Organ
Keterangan
Sistem pernapasan
Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar
Sistem peredaran darah
Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
Sistem syaraf
Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan alat pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
Sistem ekskresi
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
Sistem reproduksi
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.


Sistem Pernapasan Insecta
Sistem Pernapasan Insecta



Sistem Pencernaan Insecta
 










Sistem Pencernaan Insecta


2.4 Klasifikasi Insecta
Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi dua (2) subkelas, yaitu Apterygota (tak bersayap) dan Pterygota (bersayap).
Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.
a.       Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
  1. Telur
  2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
  3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Archyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4.  Hemiptera
5. Homoptera
Sebagai contoh adalah daur hidup dari belalang.
Daur Hidup Belalang
Beberapa uraian ordo-ordo tersebut satu persatu dan dimulai dari ordo Archyptera/Isoptera.
1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
  • Metamorfosis tidak sempurna.
  • Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.
  • Tipe mulut menggigit. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi Polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
  • Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
  • Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
  • Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
  • Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
 perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini :
Daur Hidup Rayap
2. Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
  • Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
  • Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
  • Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
  • Tipe mulutnya menggigit.
Contoh :
  • Belalang (Dissostura sp)
  • Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
  • Belalang sembah (Stagmomantis sp)
  • Kecoak (Blatta orientalis)
  • Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
  • Jangkrik (Gryllus sp)
http://thetragicallyunhip.files.wordpress.com/2009/02/grasshopper1.jpg?w=369&h=288
3. Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
  • Mempunyai dua pasang sayap
  • Tipe mulut mengunyah
  • Metamorfosis tidak sempurna
  • Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
  • Antenanya pendek
  • Larva hidup di air
  • Bersifat karnivora
Contohnya :
  • Capung (Aeshna sp)
  • Capung besar (Epiophlebia)
4. Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
  • Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
  • Tipe mulut menusuk dan mengisap
  • Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
  • Walang sangit (Leptocorixa acuta)
  • Kumbang coklat (Podops vermiculata)
  • Kutu busuk (Eimex lectularius)
  • Kepinding air (Lethoverus sp)
5. Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
  • Tipe mulut mengisap
  • Mempunyai dua pasang sayap
  • Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
  • Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
  • Tonggeret (Dundubia manifera)
  • Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
  • Wereng coklat (Nilapervata lugens)
  • Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
  • Kutu daun (Aphid sp)

Kutu dan Togeret
b.      Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan ordo Neuroptera.
1.       Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago)
.
2.       Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
-          Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
-          Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago.
-          Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.       Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
b.      Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon
-          Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
a.       Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
b.      Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas) Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
c.       Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mor)
3.       Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
-          Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
-          Mengalami metamorfosis sempurna.
-          Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang virus demam berdarah)
4.       Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
-          Mempunyai dua pasang sayap.
-          Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
-          Mengalami metamorfosis sempurna.
-          Tipe mulut menggigit.
5.       Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
-          Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
-          Mempunyai mata tunggal.
-          Tipe mulut mengisap.
-          Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas).
-          Metamorfosis sempurna.

Contoh:
-          Pinjal manusia (Pubex irritans)
-          Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
-          Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
-          Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.
6.       Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
-          Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
-          Tipe mulut menggigit.
Contoh:
-          Lebah madu (Apis mellifera)
-          Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
2.5 Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
2.5.1 Insecta yang menguntungkan
a. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
b. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
c. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
d. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
e. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
2.5.2 Beberapa insecta yang merugikan antara lain
a. Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
b. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
c. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.










BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
Ø  Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola. Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain: Archyptera atau Isoptera, Orthoptera, Odonata, Hemiptera, Homoptera. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:  Neuroptera, Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, Siphonoptera,  Hymenoptera.
Ø  Ciri-ciri umum pada insekta dapat dibedakan berdasarkan atas segmen kepala (cephalo), dada (toraks) dan perut (abdomen).
Ø  Sistem organ pada insekta terdiri dari : sistem pencernaan makanan, sistem pernafasan, sistem saraf, sistem ekskresi, sistem peredaran darah dan sistem reproduksi.
Ø  Peranan insekta dalam kehidupan sehari-hari ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar