BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Jika jumlah spesies merupakan kriteria, maka filum inilah yang dewasa ini
merupakan yang terbesar. Lebih dari
765.000 spesies arthropoda yang berbeda telah diidentifikasi. Jumlah ini adalah
lebih besar daripada jumlah seluruh spesies laun yang ada. Setiap tahun maasih
juga ditemukan spesies arthropoda baru yang hidup diberbagai jenis habitat. Air
tawar, air laut, tanah dan dapat dikatakan hampir seluruh permukaan bumi penuh
dengan arthropoda. Hewan-hewan itu hampir merupakan satu-satunya jenis hewan
yang ditemukan di antariksa dan di lereng gunung-gunung yang penuh dengan salju
dan batu-batuan.
Filum arthropoda terdiri dari beberapa kelas yaitu kelas arachnida, kelas crustasea, kelas
insekta, dsb. Pada makalah ini akan kami bahas tentang kelas insekta.
Insecta
sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa
berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki
enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam
25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta
baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah
:
1. Untuk
mengetahui klasifikasi insekta.
2. Untuk
mengetahui sistem organ insekta.
3. Untuk
mengetahui ciri-ciri umum insekta.
4. Untuk
mengetahui peranan insekta dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Insecta
(dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya
kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan
lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula
sering juga disebut hexapoda.
Insecta
dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini
merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada
yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan
menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.Kaput memiliki organ yang
berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan
mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki
syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota
tubuh.
Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu
lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea merupakan alat pernapasan
pada Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi
yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya
terbuka.Organ kelaminnya dioseus. Perkembangan
Insecta dibedakan menjadi 3 :
Pertama
Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa
perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
Kedua
Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana
Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum
muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan
tersebut.
Insecta muda
disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa
(imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana),
jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola
adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang
sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur
– larva – pupa – dewasa.Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali.
Setalah itu
larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa..Pupa
berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi,
dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta
dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan
sayap,Insecta dibedakan menjadi 2 sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap),
tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena
panjang.Umumnya berkembang secara ametabola.Contoh hewan kelas ini adalah kutu
buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan
kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang
disebut Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam
dinding tubuh disebut Endopterigota. Eksopterigota
dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan
metamorfosisnya :
-
Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya
kecoa, jangkrik, dan gansir.
- Hemiptera
memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit (Leptocorisa
acuta) dan kutu busuk (Cymex rotundus).
-
Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata
lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus).
- Odonata memiliki dua pasang sayap
seperti jala.Contohnya capung (Pantala).
Endopterigota dibedakan menjadi :
- Coleptera memiliki dua pasang sayap
dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies
rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica).
- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap
yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla
saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis
indica), dan tawon (Xylocopa latipes).
- Diptera
hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (Culex sp.), nyamuk
malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti),
lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster),
dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap
yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx
mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)
Insecta disebut juga serangga atau heksapoda.
Heksapoda berasal dari kata heksa yang artinya enam (6)
dan kata podos yang berarti kaki. Insecta mempunyai ciri khas
yaitu berkaki 6 (tiga pasang). Diperkirakan oleh para ahli zoologi, insecta
mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis. Insecta berhabitat hampir di seluruh
bagian biosfer, kecuali di laut.
2.2 Ciri-Ciri Insecta
2.2.1 Struktur dan
Fungsi Tubuh
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri
atas segmen kepala
(cephalo), dada (toraks) dan perut (abdomen).
Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan
dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
- Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidia (mata tunggal)
- Sepasang antena/alat peraba.
- Tiga pasang alat mulut, yaitu :
- rahang muka
- rahang tengah
- rahang belakang
Dada (toraks) terdiri dari
tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada bagian dada
terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian
kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua
pasang sayap.
Bagian perut (abdomen)
terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat
reproduksi. Pada beberapa insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur
yang disebut ovipositor serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang
disebut spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau
membran tympanum.
Menurut tipe mulutnya, Insecta
digolongkan menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
- mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang.
- mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah.
- mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
- mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
Tipe
Mulut Insecta
Bagian mulut ini terdiri atas
rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir
atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Kaki berubah bentuk disesuaikan
dengan fungsinya yakni:
- kaki untuk menggali (anjing tanah)
- kaki untuk meloncat (belalang)
- kaki untuk berenang (kumbang air)
- kaki untuk pengumpul serbuk sari
- kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
- kaki untuk memegang (belalang sembah)
2.3
Sistem Organ Insecta
Sistem Organ
|
Keterangan
|
Sistem pernapasan
|
Organ pernapasan
berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas,
sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
|
Sistem pencernaan
makanan
|
Sistem pencernaan
makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung
depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna
secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar
|
Sistem peredaran
darah
|
Tipe sistem peredaran
darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena).
Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau
karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
|
Sistem syaraf
|
Sistem syarafnya disebut tangga tali
dengan penerima rangsangan berupa :a. mata faset (majemuk)b. antenac. alat
pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan alat pendengar.
d. alat yang
menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
|
Sistem ekskresi
|
Pengeluaran zat sisa
melalui pembuluh Malpighi.
|
Sistem reproduksi
|
Insecta kadang-kadang
mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis
ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah.
Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di
tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa
yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel
telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
|
Sistem
Pernapasan Insecta
Sistem
Pencernaan Insecta
2.4 Klasifikasi Insecta
Serangga dalam
perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah
perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang
selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma
saccharina). Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi
dua (2) subkelas, yaitu Apterygota (tak bersayap) dan Pterygota (bersayap).
Berdasarkan
metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola
dan Holometabola.
a. Hemimetabola
Hemimetabola
yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola,
serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
- Telur
- Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
- Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola
meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Archyptera
atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera
Sebagai contoh
adalah daur hidup dari belalang.
Beberapa uraian ordo-ordo tersebut satu
persatu dan dimulai
dari ordo Archyptera/Isoptera.
1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo
Archyptera:
- Metamorfosis tidak sempurna.
- Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.
- Tipe mulut menggigit. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi Polimorfisme,
artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang
berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja,
yaitu:
- Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
- Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
- Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
- Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
perkembangan rayap dari telur sampai dewasa
pada bagan berikut ini :
2. Ordo Orthoptera (serangga
bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo
Orthoptera:
- Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
- Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
- Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
- Tipe mulutnya menggigit.
Contoh :
- Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)
3. Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo
Odonata:
- Mempunyai dua pasang sayap
- Tipe mulut mengunyah
- Metamorfosis tidak sempurna
- Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
- Antenanya pendek
- Larva hidup di air
- Bersifat karnivora
Contohnya :
- Capung (Aeshna sp)
- Capung besar (Epiophlebia)
4. Ordo Hemiptera (bersayap
setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
- Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
- Tipe mulut menusuk dan mengisap
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)
5.
Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
- Tipe mulut mengisap
- Mempunyai dua pasang sayap
- Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Tonggeret (Dundubia manifera)
- Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
- Wereng coklat (Nilapervata lugens)
- Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
- Kutu daun (Aphid sp)
b. Holometabola
Holometabola
yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya Holometabola,
serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –> larva
(ulat) –> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva adalah hewan
muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong
dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula
terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase
perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola
ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan
ordo Neuroptera.
1.
Ordo Neuroptera
(serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan
mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago).
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago).
2. Ordo
Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
-
Mempunyai 2 pasang
sayap yang dilapisi sisik.
-
Metamorfosis sempurna,
yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago.
-
Pupa pada Lepidoptera
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Pupa mummi: bagian
badan kepompong terlihat dari luar
b.
Pupa kokon, bagian
tubuh pupa terlindung kokon
-
Pupa kokon, bagian
tubuh pupa terlindung kokon.
a.
Sub ordo Rhopalocera
(kupu-kupu siang)
b.
Contohnya:
-
Hama kelapa (Hidari irava)
-
Hama daun pisang (Erlonata thrax)
-
Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
-
Kupu sirama-rama (Attacus atlas) Pupa kokon, bagian tubuh pupa
terlindung kokon.
c.
Sub ordo Heterocera
(kupu-kupu malam)
Sering
juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap
mendatar membentuk otot.
Contohnya:
Contohnya:
-
Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
-
Ulat jengkol (Plusia signata)
-
Kupu ulat sutra (Bombyx mor)
3. Ordo
Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
-
Mempunyai sepasang
sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan
yang disebut halter.
-
Mengalami metamorfosis
sempurna.
-
Tipe mulut ada yang
menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti
belalai disebut probosis.
Contohnya:
- Lalat (Musca
domestica)
- Nyamuk biasa (Culex
natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang
virus demam berdarah)
4. Ordo
Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
-
Mempunyai dua pasang
sayap.
-
Sayap depan keras,
tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti
selaput.
-
Mengalami metamorfosis sempurna.
-
Tipe mulut menggigit.
5. Ordo
Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera
:
-
Serangga ini tidak
bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
-
Mempunyai mata tunggal.
-
Tipe mulut mengisap.
-
Segmentasi tubuh tidak
jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas).
-
Metamorfosis sempurna.
Contoh:
-
Pinjal manusia (Pubex
irritans)
-
Pinjal anjing (Ctenocephalus
canis)
-
Pinjal kucing (Ctenocephalus
felis)
-
Pinjal tikus (Xenopsylla
cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.
6. Ordo
Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
-
Mempunyai dua pasang
sayap, tipis seperti selaput.
-
Tipe mulut menggigit.
Contoh:
-
Lebah madu (Apis
mellifera)
-
Kumbang pengisap madu (Xylocopa)
biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
2.5 Peranan Insecta dalam Kehidupan
Manusia
Seperti halnya
hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan
ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
2.5.1
Insecta
yang menguntungkan
a.
Insecta
terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat
membantu proses penyerbukan pada bunga.
b.
Insecta
dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis
mellifera).
c.
Dalam
bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat
menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
d.
Dalam
bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat
menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
e.
Merupakan
mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
2.5.2
Beberapa
insecta yang merugikan antara lain
a.
Menularkan
beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan
kecoak.
b.
Menyebabkan
penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan
penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi
muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
c.
Parasit
pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa :
Ø
Berdasarkan
metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola
dan Holometabola. Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa
ordo, antara lain: Archyptera atau Isoptera, Orthoptera, Odonata,
Hemiptera, Homoptera. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya,
kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo: Neuroptera, Lepidoptera, Diptera,
Coleoptera, Siphonoptera, Hymenoptera.
Ø
Ciri-ciri umum pada
insekta dapat dibedakan berdasarkan atas segmen kepala (cephalo), dada (toraks)
dan perut (abdomen).
Ø
Sistem organ pada
insekta terdiri dari : sistem pencernaan makanan, sistem pernafasan, sistem
saraf, sistem ekskresi, sistem peredaran darah dan sistem reproduksi.
Ø
Peranan insekta dalam
kehidupan sehari-hari ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar