Selasa, 17 Desember 2013

praktikum PINOPHYTA (GYMNOSPERMAE)




A.      Tujuan Praktikum
1.      Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam kelas Cycadopsida, Gnetopsida,dan Coniferopsida.
2.      Mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya.

B.     Landasan Teori
1.    Pengertian Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji. Gymnospermae berbeda dengan tumbuhan berbunga (Angiospermae) karena bakal biji tumbuhan Gymnospermae telanjang, tidak tertutup oleh daun buah (carpel). Bakal biji Gymnospermae terdapat pada daun yang termodifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu.bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut (strobilus). Tumbuhan ini memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang.
Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus jantan dan strobilus betina. Umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada gymnospermae hampir selalu dengan cara Anemogami (dengan bantuan angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan ralatif panjang. Gymnospermae di bagi menjadi 4 kelas namun sekarang di anggap sebagai divisi tersendiri yaitu Cycadophyta (Cycadopsida), Pinophyta (Pinopsida), Gnetophyta (Gnetopsida), Ginkgophyta (Ginkgopsida).
Gymnospermae merupakan kelompok tumbuhan purba yang di perkirakan muncul pertama kali pada zaman kreta atau jura,dan mengalami kelimpahan pada zaman palaeozoik dan mesozoik. Dari semua sisa yang masih hidup, kurang lebih 700 spesies merupakan tumbuhan berkayu. Komponen utama xilem pada sebagian besar anggota Gymnospermae adalah trakeid, sebagai penyalur air dan struktur penunjang. Pembuluh kayu pada pertumbuhan sekunder hanya di temukan pada anggota ordo Gnetales.
2.    Kelas Gymnospermae
Tumbuhan gymnospermae dibagi menjadi 4 divisi yakni :
a.       Cycadophyta
Cycadophyta adalah kelompok tumbuhan yang anggotanya berbeda satu sama lainnya. Salah atu contohnya adalah Cycas yang tubuhnya menyerupai tanaman palem. Sebagian besar dari kelompok ini hidup di daerah tropis dan subtropics. Pada umumnya anggota Cycadophyta adalah tanaman yang berukuran besar, beberapa jenis dapat mencapai tinggi sampai 18 meter atau lebih. Batangnya tertutup oleh dasar dari daun yang gugur. Daun Cycadophyta yang fungsional mengelompok berupa roset yang ada di ujung batang sehingga menyerupai tanaman palem. Struktur reproduksinya berupa daun-daun mereduksi yang mendukung sporangia dan mengelompok pada suatu aksis membentuk struktur seperti kerucut. Strobilus jantan dan betina berada pada tanaman yang berbeda sehingga penyerbukannya
lewat angin.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv4ZMI2o8AWa3iw-s4cPPBvq74c2qTe6Cd23qo8jNhmlDls6xPkQ1Z5lcI7u7jBQzHopuR1FI-UuL64ONgqGUag0eb_4w34iJfRiKTgPCAI5W5Rm2YFRf9pc1SWqkP3HesL60jFSRh329M/s320/Picture1.jpg   Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPcgW5Uuv7c7NRH_OnhcFR9Us8LLVms_Yw2gOuk5hcb51OY5UG7-OcmIt8ZXe-RjMYis26Kab_BT3hLYKC_YPOp0pbdQ5ziTYx4z_hTradn_zTVIXP6s8Uf8LJAzjdcfUo25F1yZWk7lZG/s320/Picture2.jpg
            Daun dan runjung jantan Cycas          strobilus betina Cycas rumphii
b.    Ginkgophyta
Salah satu anggotanya adalah Ginkgo biloba, tanaman ini mudah dikenali karena bentuk daunnya seperti kipas dengan tulang daunnya yang bercabang menggarpu. Tingginya dapat mencapi 30 meter atau lebih, tanaman ini bersifat desiduos, daunnya berubah
menjadi berwarna keemasan sebelum gugur. Gynkgophyta mempunyai ovulum dan mikrosporangia yang terdapat pada individu yang berlainan. Ovulumnya berpasangan pada ujung cabang pendek dan ketika masak menghasilkan biji yang berdaging.
c.    Coniferophyta
Pinus merupakan marga yang paling popular diantara anggota G
ymnospermae lainnya. Pinus mempunyai susunan daun yang unik, yaitu pada saat serupa semaian mempunyai susunan daun spiralis dan berupa daun tunggal. Akan tetapi ketika berumur satu atau dua tahun daun yang berupa jaru terebut berubah menjadi tersusun dalam suatu berkas atau fasikulus. Setiap fasikulus terdiri dari satu sampai delapan daun jarum tergantung jenisnya. Dilihat dari struktur anatomisnya daun pinus sangat cocok untuk tumbuh di daerah kering. Beberapa cirinya adalah sebagai berikut : epidermisnya tertutup oleh kutikula tebal, epidermisnya tebal dan rapat, hipodermisnya tersusun oleh sel-sel yang berdinding tebal, selain itu stomatanya tenggelam. Pinus seperti anggota Conifer lainnya menghasilkan strobilus jantan dan betina pada satu pohon. Biasanya strobilus jantan tmbuh pada cabang yang lebih rendah daripada cabang strobilus betina. Pada beberapa jenis pinus kedua jenis strobilus ini tumbuh pada cabang yang sama dengan strobilus betina tumbuh dekat ujung cabang. Strobilus betina mempunyai ukuran lebih besar dan kompleks daripada strobilus jantan. Meskipun beberapa anggota Conifer lain tidak mempunyai daun jarum dan berbeda dalam system reproduksinya tetapi Conifer merupakan kelompok yang relatif homogen.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUZjkzk_yNR7ZsR9BYIjxf0J93WHIqsYnSuSOsEL1wDgmODBgaZykIjfTrk4CE1EHT4cZVV9pHheO_55FI_Mpa0_J5NnWfoijV9VSGcg5Bv6YShAoMC1WHTczamRZ0n4JJ-HRrtkpin88Y/s320/Picture7.jpg
Strobilus pada Pinus merkusii
d.   Gnetophyta
Divisi ini meliputi 3 genera yaitu Gnetum, Epedhra, Welwitschia. Gnetum mempunyai 30 jenis meliputi tumbuhan yang berupa pohon dan merambat dengan daun yang tebal dan besar seperti kulit, menyerupai daun tumbuhan dikotil. Tumbuh di daerah tropis. Ephedra meliputi 35 jenis, pada umumnya berupa tumbuhan semak dengan daun kecil seperti sisik dan batang bersambungan satu sama lainnya. Tumbuh didaerah kering atau gurun. Welwitschia merupakan tumbuha berpembuluh paling aneh. Sebagian besar tubuhnya teertanam dalam tanah berpasir. Bagian yang muncul di atas tanah berupa cakram besar berkayu berbentuk konkaf dengan dua daun yang berbentuk pita. Cabang yang menghasilkan strobilus tumbuh dari jaringan meristem yang ada di bagian tepi cakram. Banyak ditemukan di gurun. Anggota Gnetophyta mempunyai karakteristik seperti tumbuhan Angiospermae, misalnya antara strobilusnya dengan bunga majemuk pada Angiospermae, adanya trakea di dalam xilemnya, serta tidak adanya arkegonia pada Gnetum dan Welwitschia.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJhnN42drO8ZazEgMcTFCgiKR24_G_ZrMRg3D3bZEFGccZpGxCK63TgNbbwqHyd7Qg4z1r8uktlqRxydCLYAnQ2kx5EOuScVRFdXumLQ608FIfkaqmpzCeHrChwo9IAP6sLPdOsr5sMnHg/s320/Picture4.jpg Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeF4Gfcs1vLDNxSpP2_jMf57Q6O2z4nn6iWNLo8RLMc9K4zBgkWuro9ulZILdlmNL7MpaWxhyphenhyphenPtMLGZhQOQSsUHEkC9-9aKgFhhlYXb1oaOiWmVFUSF9S6JZTObKGNwsHUoFVrkMmNguWP/s320/Picture9.png
                                    Gnetum gnemon                      Strobilus Gnetum gnemon
C.    Alat dan Bahan
1.      Lup
2.      Cycas rumphii
3.      Pinus merkusii
4.      Gnetum gnemon
D.    Prosedur Kerja
1.      Mengambil spesimen tumbuhan, kemudian mengamati secara bergantian untuk setiap karakteristik.
2.      Mengamati habitusnya dan percabangan batang dan bentuk tajuk.
3.      Mengamati daun yang mencangkup jenis daun, pertulangan daun, bentuk daun, tepi daun, dan termasuk tunggal atau majemuk.
4.      Mengamati secara rinci alat perkembangbiakannya membedakan antara strobilus jantan dan betina. Memperhatikan apakah strobilus tersebut berada pada satu tanaman atau berbeda tanaman. Serta letak dan jumlah mikrosporofil dan makrosporofil.
5.      Khusus Gnetum gnemon, memperhatikan habitus dan alat perkembang biakannya berupa krucut jantan maupun betina tersusun dalam bentuk bulir. Mengamati krucut jantan dimana letak benang sarinya dan pada kerucut betina menunjukan prianthiumnya. Menyebutkan ciri-ciri spesifik Gnetum gnemon yang menyerupai tumbuhan Angiospermae.
6.      Membuat gambar dan mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan spesifikasi yang telah anda amati.

F.     Pembahasan
Phynophyta disebut juga Gymnospermae, hal ini dikarenakan pada bijinya yang terbuka/telanjang dimana ovulum tidak terbungkus daun buah karpel. Pada praktikum kali inilah kami mengamati mengenai Divisi phynophyta ini. Tumbuhan Phynophyta di bagi menjadi beberapa kelas yaitu Cycadopsida, Coniferopsida, Gnetopsida, dan Ginkgopsida. Diantara 4 kelas dari divisi Phynophyta ini hanya 3 kelas yang akan kami amati karena di daerah tropis hanya dapat ditemukan 3 kelas dari divisi ini, yaitu Cycadopsida dengan spesies Cycas rumphii, Coniferopsida dengan spesies Pinus merkusii, dan Gnetopsida dengan spesies Gnetum gnemon.
Pengamatan pertama yang kami lakukan ialah pada spesies dari kelas Cycadopsida yaitu:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPcgW5Uuv7c7NRH_OnhcFR9Us8LLVms_Yw2gOuk5hcb51OY5UG7-OcmIt8ZXe-RjMYis26Kab_BT3hLYKC_YPOp0pbdQ5ziTYx4z_hTradn_zTVIXP6s8Uf8LJAzjdcfUo25F1yZWk7lZG/s320/Picture2.jpgKlasifikasi Pakis haji
Divisio      : Pinophyta
Class
         : Cycadopsida
Ordo
         : Cycadales
Famil
y      : Cycadaceae
Genus
       : Cycas
Spesies
     : Cycas rumpii
Pakis haji atau dalam bahasa ilmiah disebut Cycas rumpii merupakan kelompok tumbuhan Phynophyta yang tergolong dalam kelas Cycadopsida dengan habitus pohon berkayu, bentuk daun monopodial yang bagian atasnya berbentuk seperti sarang burung. Pakis haji memiliki bentuk penampang batang yang bulat.
Letak daun atau disebut juga filotaksis pada Pakis haji ialah berhadapan dengan bentuk pertulangan daun yang sejajar, bentuk daun ensiformis dengan tepi daun yang rata dengan tipe daun majemuk paripinatus.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioceus) dimana alat kelaminya yakni strobilusnya terpisah antara jantan dan betinanya. Kedua strobilus tersebut terletak diterminal dengan strobilus betina lebih besar daripada strobilus jantan. Jumlah makrofil dan mikrofilnya banyak dengan posisi yang spiral dan keterbukaan bijinya terbuka. Struktur reproduksinya berupa daun-daun mereduksi yang mendukung sporangia dan mengelompok pada suatu aksis membentuk struktur seperti kerucut. Strobilus jantan dan betina berada pada tanaman yang berbeda sehingga penyerbukannya dengan bantuan angin.
Manfaat Pakis haji bagi manusia ialah sebagai tanaman hias dan juga sebagai obat herbal yaitu obat penyakit diabetes.
Pengamatan selanjutnya ialah pada tumbuhan pinus, yaitu :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUZjkzk_yNR7ZsR9BYIjxf0J93WHIqsYnSuSOsEL1wDgmODBgaZykIjfTrk4CE1EHT4cZVV9pHheO_55FI_Mpa0_J5NnWfoijV9VSGcg5Bv6YShAoMC1WHTczamRZ0n4JJ-HRrtkpin88Y/s320/Picture7.jpgKlasifikasi Pinus merkusii
Divisio
      : Pinophyta
Class
         : Coniferopsida
Ordo
         : Coniferales
Famil
y      : Pinaceae
Genus
       : Pinus
Spesies
     : Pinus mercusii
Pinus mercusii merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam kelas Coniferopsida dan familia Pinaceae. Pinus ini mempunyai ciri habitusnya adalah pohon berkayu dengan pola percabangan monopodial, bentuk segi penampang batangnya ialah bulat silindris. Bentuk filotaksis daunnya ialah berbekas fascicied dengan pertulangan daun yang sejajar, memiliki bentuk daun seperti jarum yang panjang dengan tepi daun yang rata dan tipe daun yang majemuk. Pinus merupakan tumbuhan berumah satu (monocieous) yang artinya alat kelaminnya dalam satu tumbuhan.
Pinus mempunyai susunan daun yang unik, yaitu pada saat serupa semaian mempunyai susunan daun spiralis dan berupa daun tunggal. Akan tetapi ketika berumur satu atau dua tahun daun yang berupa jarum tersebut berubah menjadi tersusun dalam suatu berkas atau fasikulus. Setiap fasikulus terdiri dari satu sampai delapan daun jarum tergantung jenisnya. Dilihat dari struktur anatomisnya daun pinus sangat cocok untuk tumbuh di daerah kering.
Habitat Pinus ialah pada daerah pegunungan. Letak strobilus jantan terminal atau di ujung batang, sedangkan betinanya aksilar atau di ketiak daun, biasanya strobilus betina lebih besar dari pada yang jantannya. Memiliki jumlah makrofil dan mikrofilnya banyak dengan posisi yang tersebar. Keterbukaan bijinya adalah agak terbuka.
Pengamatn yang terakhir ialah dari kelas Gnetophyta (gnetopsida) yaitu dari spesies Gnetum gnemon atau dikenal dengan nama melinjo, yaitu :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeF4Gfcs1vLDNxSpP2_jMf57Q6O2z4nn6iWNLo8RLMc9K4zBgkWuro9ulZILdlmNL7MpaWxhyphenhyphenPtMLGZhQOQSsUHEkC9-9aKgFhhlYXb1oaOiWmVFUSF9S6JZTObKGNwsHUoFVrkMmNguWP/s320/Picture9.pngKlasifikasi:
Divisio      : Pinophyta
Class
         : Gnetalopsida
Ordo
         : Gnetales
Familia
     : Gnetaceae
Genus       : Gnetum
Spesies
     : Gnetum gnemon
Gnetum gnemon merupakan satu-satunya contoh yang diamati dalam kelas Gnetopsida. Merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta pola percabangan monopodial, dan bentuk segi penampang batangnya ialah bulat. Daunnya jenis majemuk bifoliatus dengan tepi yang rata, duduk daunnya berhadapan serta sudah memiliki pola pertulangan daun. Merupakan tumbuhan yang berumah dua dimana strobilus jantan dan betina terpisah, letak keduanya adalah sama-sama aksilaris. Jumlah mikrosporofi dan makrosporofil banyak dan berkarang. Keterbukaan bijinya sudah hampir tertutup. Distribusi seks Gnetum gnemon ialah Anemogami (dengan bantuan) atau juga serangga.
Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan "buah" dan daunnya. Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka, berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious, ada individu jantan dan betina). Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.
Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 - 100 Kg, Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah.
Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Pemanfaatan melinjo ialah kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut sebagai so dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). "Bunga" (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping.

G.    Kesimpulan
Dari hasil pengamatan ini setelah membandingkannya dari berbagai sumber, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pinophyta memiliki 4 kelas yaitu Cycadopsida, Coniferopsida, Gnetopsida, dan Ginkgopsida.
2.      Cirri dari ordo Coniferopsida adalah memiliki bentuk daun serupa jarum seperti pada Pinus.
3.      Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka, berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious, ada individu jantan dan betina).
4.      Ciri dari ordo Cycadales adalah memiliki bentuk seperti paku tiang dengan duduk daun roset.
5.      Ciri dari ordo Coniferales adalah memiliki perubahan bentuk daun serupa jarum seperti pada Pinus.
6.      Ciri dari Ordo Gnetales adalah ovulumnya lebih tertutup dari ordo yang lainnya sehingga dikatakan lebih maju, contohnya seperti Gnetum gnemon.
PERTANYAAN
1.      Apakah yang menjadi dasar pengklasifikasian dari masing-masing spesimen? Dilihat dari perbedaan ciri morfologi yang meliputi perbedaan bentuk, letak, dan ciri khusus yang dimiliki masing-masing spesimen.
2.      Bagaimana proses pembuahan pada Gymnospermae dapat terjadi? Dapat dilakukan dengan bantuan angin (anemogami). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar