Selasa, 17 Desember 2013

praktikum ekologi faktor-faktor lingkungan



FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN

A.    Tujuan
Mempelajari perbedaan pertumbuhan tanaman yang disimpan di rumah kaca dengan tempat terbuka (factor lingkungan berbeda).

B.     Landasan Teori
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a.       Faktor luar :cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain
b.      Faktor dalam: genetik dan hormon (auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen, kalin, asam traumalin)


C.    Alat dan Bahan
Alat                                                                                    Bahan
-          Pot plastic berisi tanah                                - Biji jagung
-          Embrat                                                        - Kacang hijau

D.    Prosedur Kerja
1.      Menyediakan beberapa pot plastic yang sudah berisi tanah secukupnya.
2.      Memilih biji jagung yang baik dan rendam dalam air selama 1 jam.
3.      Menanam biji jagung pada polibag, masing-masing dengan jumlah biji 2/4/6 tergantung ukuran polibag dengan dua/tiga ulangan.
4.      Menyimpan  masing-masing pot di dalam rumah kaca dan pot lainnya dengan perlakuan jumlah biji yang di tanam sam di lingkungan luar rumah kaca (alam terbuka).
5.      Pada pot yang disimpan di rumah kaca lakukanlah penyiraman setiap hari, sedangkan yang di tempat terbuka tidak perlu disiram (dibiarkan secara alami).
6.      Melakukan pengamatan setiap hari sampai tanaman berumur 4 minggu dan mengukur tinggi serta biomasa tanaman setelah 4 minggu pengamatan.
7.      Setelah 4 minggu, tanaman tersebut ditimbang bobotnya (bobot basah dan kering), tanpa akar.
8.      Membandingkan bobot dan tinggi tanaman yang ditanam di rumah kaca dengan tanaman yang ditanam di tempat terbuka.
9.      Mencatat data fakor lingkungan (temperature udara, RH, cahaya) yang ada di rumah kaca dan tempat terbuka (data sekunder).







E.     Hasil Pengamatan
1.      Tanaman didalam Rumah kaca/plastik (ternaung)
Minggu ke-1                                              Minggu ke-2
Tanaman
Panjang
Kacang hijau (Va)
6 cm
Kacang hijau (Vb)
6,3 cm
Jagung  (Va)
7 cm
Jagung  (Vb)
8,5 cm
Tanaman
Panjang
Kacang hijau (Va)
12,2 cm
Kacang hijau (Vb)
13,3 cm
Jagung  (Va)
14,5 cm
Jagung  (Vb)
16 cm

`           Minggu ke 3                                            Minggu ke 4
Tanaman
Panjang
Kacang hijau (Va)
Mati
Kacang hijau (Vb)
19,4 cm
Jagung  (Va)
23 cm
Jagung  (Vb)
Mati
Tanaman
Panjang
Kacang hijau (Va)
Mati
Kacang hijau (Vb)
27,5 cm
Jagung  (Va)
Mati
Jagung  (Vb)
Mati


2.      Tanaman Terkena Cahaya Matahari (Terbuka)
Minggu ke-1                                              Minggu ke-2
Tanaman
Panjang
Kacang hijau (Vc)
4 cm
Kacang hijau (Vd)
3,8 cm
Jagung  (Vc)
6,5 cm
Jagung  (Vd)
7 cm
Tanaman
Panjang
Kacang hijau (Vc)
8,2 cm
Kacang hijau (Vd)
7,9 cm
Jagung  (Vc)
13,5 cm
Jagung  (Vd)
16 cm

`           Minggu ke 3                                            Minggu ke 4
Tanaman
Panjang
Kacang hijau (Vc)
Mati
Kacang hijau (Vd)
19,6 cm
Jagung  (Vc)
23,3 cm
Jagung  (Vd)
25,2 cm
Tanaman
Panjang
Kacang hijau (Vc)
Mati
Kacang hijau (Vd)
26,2 cm
Jagung  (Vc)
32,7 cm
Jagung  (Vd)
Mati
           
F.     Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai pengamatan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dengan tujuan untuk mempelajari perbedaan pertumbuhan tanaman yang disimpan di rumah kaca atau rumah plastik (ternaung) dengan tempat terbuka. Bibit tanaman yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji kacang ijo dan biji jagung, serta peralatan yang digunakannya adalah polibag sebagai media tanam.
Polibag diisi dengan tanah sama rata, empat polibagi diisi dengan biji kacang ijo dan empat polibag lainnya ditanam biji jagung. Masing-masing dua polibag  bibit jagung dan bibit kacang ijo ditempatkan di rumah plastik (ternaung) dan sisa polibag lainnya diletakkan ditempat yang cukup terkena cahaya matahari.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, biji jagung dan biji kacang ijo yang terdapat ditempat yang cukup cahaya matahari memiliki karakteristik tanamannya tampak hijau, daun berkembang normal dan melebar, batangnya mendapatkan cahaya matahari yang cukup, sehingga proses fotosintesis yang didalamnya membutuhkan peranan matahari sebagai sumber energi utama berjalan dengan baik. Sedangkan biji jagung dan biji kacang ijo yang terdapat di rumah plastik memiliki ciri batangnya berwarna hijau kemerahan, lemas dan lebih kurus, daun hijau pucat, akan tetapi perkecambahannya lebih cepat daripada tanaman yang terbuka (cukup cahaya matahari), dikarenakan hormon pertumbuhan auksin bekerja optimal pada tempat yang kurang cahaya matahari, sedangkan pada tempat yang cahaya mataharinya banyak auksin akan pecah. Auksin sendiri adalah hormon yang dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Faktor luar (lingkungan) adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
Selain itu iklim juga mempunyai peranan  penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cahaya matahari diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi. Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif. Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.











G.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan, bahwa:
1.      Perkecambahan tanaman yang diletakan di rumah plastik (ternaung) lebih capat dibandingkan tanaman yang diletakkan ditempat terbuka.
2.      Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah:
c.       Faktor luar :cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain
d.      Faktor dalam: genetik dan hormon (auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen, kalin, asam traumalin)
3.      Suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4.      Semakin tinggi kadar air atau kelembapan, maka pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
5.      Auksin adalah hormon yang dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya.













DAFTAR PUSTAKA

Zoer’aini Djamal irwan, M.Si.1992.PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI.Bumi Aksara:Jakarta.
Irwan, Z. O.1990. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem,
Komunitas, Dan Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara.
Michael, P.1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan
Laboratorium. Jakarta: UI Press.
Resosoedarmo, R. S.1989. Pengantar Ekologi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Desmukh, I.1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Jakarta: Yayasan Obor Indonesi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar